Jumat, 13 Mei 2016

Proyek Komik Sali dan Seli


                Assalamu’alaikum, alhamdulillah…kita masih diberi kesempatan oleh Allah untuk bertemu kembali, kali ini saya akan menceritakan perasaan bahagia saya bisa mengerjakan komik Sali dan Seli, sebelumnya  saya berusaha menciptakan karya komik yang saya sukai, tapi semenjak ahir tahun 2013 saya tersadar bahwa kita(komikus) berkomik bukan hanya untuk kepuasan batin kita, tapi dengan tujuan menyampaikan pesan yang menimbulkan kesan bagi pembacanya, tentunya kesan itu membuat pembaca untuk semakin dekat dengan sang Penciptanya, ya….itulah yang seharusnya, nah.. sempet semangat ngomik saya memudar dan tak tau harus berbuat apa dan bagaimana, saya merasa belum ada karya komik saya yang BOOOM, bukannya ga ada penggemar sama sekali, tanpa maksud tidak bersyukur, saya ingin, komik saya memiliki pasar yang jelas, agar jelas juga komik saya ini yang baca siapa aja sih, dan target pasar sesuai dengan konten dalam komik saya ga sih?.. dan bagiamana saya bisa hidup dan mencukupi kebutuhan hidup saya jika komik saya ga jelas pasarnya, …saya merasa ngomik saya sia-sia…

                Hingga suatu saat Ayah saya menyadarkan saya, “..kalo hanya mikir komik itu laku dan terjual, itu hanya pola pikir pecundang…seorang pemenang itu berkarya demi mengharapkan keridhoan Allah semata, jika kita menolong agama Allah, Allah pasti menolong kita..” . jleb banget dan sialnya perkataan beliau benar, hal itu yang selama ini saya lupa, saya jaul menyimpang dan tidak meluruskan niat dalam berkarya,lalu… ahirnya saya bangkit dan melanjutkan perjalanan untuk tetap menjadi komikus.

                Bersyukur saya memiliki kedua orang tua yang selalu mendukung bidang yang saya tekuni, terlebih ibu saya, dia ingin sekali bisa naik haji, ..dan hal itu yang selalu memotifasi saya untuk tetap berkomik ria, siapa tahu, ibu saya naik haji berkat pertolongan Allah melalui perantara saya, saya ingin menjadi perantara itu, saya ingin dipilih Allah untuk menjadi perantara agar ibu saya benar-benar naik haji, dalam setiap doa saya selalu memohon agar menjadi komikus yang sukses dan bisa berhasil menghajikan ibu saya, dan tidak lupa selalu meluruskan niat dalam berkarya seperti yang telah ayah saya sampaikan.

                Hingga suatu hari saya melakukan studi di Bandung, dimulai sejak tahun 2014, di kota ini saya melihat banyak sekali peluang, semangat para komikusnya berbeda dengan semangat yang ada di kota asal saya, di sana saya bertemu beberapa orang yang benar-benar menginspirasi, seperti Alex Irzaqi, Sweta Kartika, Arif Rahman Lubis sang penulis buku-buku Islami best seller, Kang Abay yang merupakan penyanyi Islami dimana album cinta positifnya selau digemari oleh para penonton di youtube, dan masih banyak sosok-sosok lain yang memberikan saya kekuatan, hingga saya pun bertemu dengan kawan kuliah saya dulu, mas Annas namanya, desainer pro yang selalu idealis dan memiliki jiwa pantang menyerah, dan dia pun menawarkan sebuah proyek komik, komik untuk ponpes Daarut Tauhid yang dipimpin Aa Gym… mas Annas yang seharusnya mengerjakan proyek komik itu, namun dia  lebih fokus ke proyek desain sehingga dia menyerahkan proyek komik tersebut ke saya.

                Peluang itu tidak saya sia-siakan, saya langsung ambil proyek itu dan melakukan presentasi dengan redaksi, hingga saya berkenalan dengan kang San San, bagian marketing dan promisi di Dompet Peduli Ummat Daarut Tauhid, beliaulah yang bertugas memberikan tema untuk komik dan menentukan deadline komik strip yang terbit tiap bulan di majalah Swadaya milik DPU DT tersebut.
 
                Hingga seiring berjalannya waktu saya mengerjakan berbagai proyek komik yang lain.
                Semua komik yang saya kerjakan, apapun itu… saya olah menjadi aset untuk masa depan saya dan saya amat sangat menikmati prosesnya. Saya merasa, ada sesuatu di masa depan yang menanti saya, oleh karena itu saya akan terus maju dan melangkah..tak harus selalu berlari, yang penting adalah, bisa selalu menikmati.

                Beberapa kali kang San San menyampaikan ke saya bahwa, kedepan Sali dan Sali akan menjadi satu buku komik khusus jika jumlah halaman komik stripnya sudah mencapai ratusan judul, saya amat gembira dan semakin semangat dalam berkarya.
             
                Dalam beberapa judul nanti saya akan memasukan tokoh Aa Gym ke dalam komik, saya amat merasa terhormat bisa menjadikan beliau sebagai karakter komik kreasi saya, semenjak SMA Aa adalah salah satu ulama yang saya idolakan, perkataan beliau selalu menguatkan semangat untuk sering bertaubat, bermuhasabah, dan memperbaiki diri, dari sekian banyak ceramah beliaulah Allah menjadikan sebagai perantara datangnya solusi untuk sekian banyak permasalahan kehidupan pribadi saya.

                Apalagi saat mengikuti kajian beliau saya merasa bahagia saat bisa menatap langsung wajah beliau, sesaat saya pernah berfikir, jika Aa Gym saja bisa membuat saya kagum, apalagi sosok Rasul yang tentunya lebih hebat dari Aa, ya Allah..jadikan kami golongan umat RasulMu, yang bisa menjabat tangan beliau saat di syurga nanti, aamiin.

                Dari sekian lama perjalanan berkarya, saya bersyukur Allah semakin menguatkan tekad saya dalam berkarya.

                Hampir semua judul komik saya memiliki tema yang sama, mengajak diri saya dan pembaca untuk selalu ingat bahwa kebahagiaan sejati adalah Keridhoan dari Allah, Ridho Allah yang membawa kita bahagia di dunia dan akhirat nanti…. walau di setiap komik berbeda genrenya, ada komik yang bertemakan Super Hero, komedi, drama, dan juga slice of life(kehidupan keseharian seorang atau beberapa orang tokoh). Dalam komik Sali dan Seli dikisahkan kakak adik yang merupakan santri di Ponpes Daarut Tauhid, mereka menjalani kesehariannya dalam upaya belajar menjadi hamba yang istiqomah di hadapan Allah…semoga komik-komik saya menjadi komik ya bermanfaat ya….dan… semoga saya selalu istiqomah dalam berkarya.

                Oh iya, selain Sali dan Seli baca komik saya yang lain juga ya :))