Assalamu’alaikum,
alhamdulillah…kita masih diberi kesempatan oleh Allah untuk bertemu kembali,
kali ini saya akan menceritakan perasaan bahagia saya bisa mengerjakan komik
Sali dan Seli, sebelumnya saya berusaha
menciptakan karya komik yang saya sukai, tapi semenjak ahir tahun 2013 saya
tersadar bahwa kita(komikus) berkomik bukan hanya untuk kepuasan batin kita,
tapi dengan tujuan menyampaikan pesan yang menimbulkan kesan bagi pembacanya,
tentunya kesan itu membuat pembaca untuk semakin dekat dengan sang Penciptanya,
ya….itulah yang seharusnya, nah.. sempet semangat ngomik saya memudar dan tak
tau harus berbuat apa dan bagaimana, saya merasa belum ada karya komik saya
yang BOOOM, bukannya ga ada penggemar sama sekali, tanpa maksud tidak
bersyukur, saya ingin, komik saya memiliki pasar yang jelas, agar jelas juga
komik saya ini yang baca siapa aja sih, dan target pasar sesuai dengan konten
dalam komik saya ga sih?.. dan bagiamana saya bisa hidup dan mencukupi
kebutuhan hidup saya jika komik saya ga jelas pasarnya, …saya merasa ngomik
saya sia-sia…
Hingga
suatu saat Ayah saya menyadarkan saya, “..kalo hanya mikir komik itu laku dan
terjual, itu hanya pola pikir pecundang…seorang pemenang itu berkarya demi
mengharapkan keridhoan Allah semata, jika kita menolong agama Allah, Allah
pasti menolong kita..” . jleb banget dan sialnya perkataan beliau benar, hal
itu yang selama ini saya lupa, saya jaul menyimpang dan tidak meluruskan niat
dalam berkarya,lalu… ahirnya saya bangkit dan melanjutkan perjalanan untuk
tetap menjadi komikus.
Bersyukur
saya memiliki kedua orang tua yang selalu mendukung bidang yang saya tekuni,
terlebih ibu saya, dia ingin sekali bisa naik haji, ..dan hal itu yang selalu
memotifasi saya untuk tetap berkomik ria, siapa tahu, ibu saya naik haji berkat
pertolongan Allah melalui perantara saya, saya ingin menjadi perantara itu,
saya ingin dipilih Allah untuk menjadi perantara agar ibu saya benar-benar naik
haji, dalam setiap doa saya selalu memohon agar menjadi komikus yang sukses dan
bisa berhasil menghajikan ibu saya, dan tidak lupa selalu meluruskan niat dalam
berkarya seperti yang telah ayah saya sampaikan.
Hingga
suatu hari saya melakukan studi di Bandung, dimulai sejak tahun 2014, di kota
ini saya melihat banyak sekali peluang, semangat para komikusnya berbeda dengan
semangat yang ada di kota asal saya, di sana saya bertemu beberapa orang yang
benar-benar menginspirasi, seperti Alex Irzaqi, Sweta Kartika, Arif Rahman
Lubis sang penulis buku-buku Islami best seller, Kang Abay yang merupakan
penyanyi Islami dimana album cinta positifnya selau digemari oleh para penonton
di youtube, dan masih banyak sosok-sosok lain yang memberikan saya kekuatan,
hingga saya pun bertemu dengan kawan kuliah saya dulu, mas Annas namanya, desainer
pro yang selalu idealis dan memiliki jiwa pantang menyerah, dan dia pun
menawarkan sebuah proyek komik, komik untuk ponpes Daarut Tauhid yang dipimpin
Aa Gym… mas Annas yang seharusnya mengerjakan proyek komik itu, namun dia lebih fokus ke proyek desain sehingga dia
menyerahkan proyek komik tersebut ke saya.
Peluang
itu tidak saya sia-siakan, saya langsung ambil proyek itu dan melakukan
presentasi dengan redaksi, hingga saya berkenalan dengan kang San San, bagian
marketing dan promisi di Dompet Peduli Ummat Daarut Tauhid, beliaulah yang
bertugas memberikan tema untuk komik dan menentukan deadline komik strip yang
terbit tiap bulan di majalah Swadaya milik DPU DT tersebut.
Hingga
seiring berjalannya waktu saya mengerjakan berbagai proyek komik yang lain.
Semua
komik yang saya kerjakan, apapun itu… saya olah menjadi aset untuk masa depan
saya dan saya amat sangat menikmati prosesnya. Saya merasa, ada sesuatu di masa
depan yang menanti saya, oleh karena itu saya akan terus maju dan
melangkah..tak harus selalu berlari, yang penting adalah, bisa selalu
menikmati.
Beberapa
kali kang San San menyampaikan ke saya bahwa, kedepan Sali dan Sali akan
menjadi satu buku komik khusus jika jumlah halaman komik stripnya sudah
mencapai ratusan judul, saya amat gembira dan semakin semangat dalam berkarya.
Dalam
beberapa judul nanti saya akan memasukan tokoh Aa Gym ke dalam komik, saya amat
merasa terhormat bisa menjadikan beliau sebagai karakter komik kreasi saya,
semenjak SMA Aa adalah salah satu ulama yang saya idolakan, perkataan beliau
selalu menguatkan semangat untuk sering bertaubat, bermuhasabah, dan
memperbaiki diri, dari sekian banyak ceramah beliaulah Allah menjadikan sebagai
perantara datangnya solusi untuk sekian banyak permasalahan kehidupan pribadi
saya.
Apalagi
saat mengikuti kajian beliau saya merasa bahagia saat bisa menatap langsung wajah
beliau, sesaat saya pernah berfikir, jika Aa Gym saja bisa membuat saya kagum,
apalagi sosok Rasul yang tentunya lebih hebat dari Aa, ya Allah..jadikan kami
golongan umat RasulMu, yang bisa menjabat tangan beliau saat di syurga nanti,
aamiin.
Dari
sekian lama perjalanan berkarya, saya bersyukur Allah semakin menguatkan tekad
saya dalam berkarya.
Hampir
semua judul komik saya memiliki tema yang sama, mengajak diri saya dan pembaca
untuk selalu ingat bahwa kebahagiaan sejati adalah Keridhoan dari Allah, Ridho
Allah yang membawa kita bahagia di dunia dan akhirat nanti…. walau di setiap
komik berbeda genrenya, ada komik yang bertemakan Super Hero, komedi, drama,
dan juga slice of life(kehidupan keseharian seorang atau beberapa orang tokoh).
Dalam komik Sali dan Seli dikisahkan kakak adik yang merupakan santri di Ponpes
Daarut Tauhid, mereka menjalani kesehariannya dalam upaya belajar menjadi hamba
yang istiqomah di hadapan Allah…semoga komik-komik saya menjadi komik ya
bermanfaat ya….dan… semoga saya selalu istiqomah dalam berkarya.
Oh
iya, selain Sali dan Seli baca komik saya yang lain juga ya :))
masih mending orang tua saman mendukung dan mengerti maz -_-
BalasHapus